MENULIS BUKU ITU GAMPANG (LAMPUNG ELT GATHERING, 15 AGUSTUS 2017)
Tak terasa Miniworkshop Series (MWS) Indonesia sampai saat ini sudah mencetak lebih dari dua ratusan trainer yang tersebar di seluruh Indonesia. Suatu angka yang tak terbilang kecil! Rasanya penasaran juga untuk melihat kiprah dan kontribusi para ELT-PLT (sebutan untuk para trainer MWS) ini baik untuk perusahaan tempat mereka bekerja ataupun khalayak umum di luar perusahaan mereka. Tentunya tidak sedikit andil yang mereka berikan untuk pembangunan human capital di lingkungan mereka.
COMET (Community of MWS Excelllent Trainer) menjadi wadah untuk para ELT-PLT berbagi dan memberi dukungan satu sama lain dan tentunya saling berbagi ilmu. Komunitas dunia maya ini dirasa kurang lengkap jika tidak terjadi “copy darat”, begitu kata salah seorang ELT. Akhirnya agar layak disebut sebagai trainer kekinian, gathering pun menjadi satu acara yang dinanti-nantikan oleh para ELT ini.
Seperti yang baru saja dilakukan oleh para ELT yang berdomisili di Lampung dan sekitarnya. Memang selama ini gathering ELT lebih sering difokuskan di Jakarta saja.
Barusan saja tanggal 8 Agustus 2017 ELT Jakarta (plus Bandung, Cirebon dan Jawa Tengah) menerima “suntikan amunisi” baru agar lebih dapat memasarkan diri dan trainingnya di era digital ini. “Market yourself digitally” yang disharingkan oleh coach Ben Abadi ini menginspirasi para trainer ELT-PLT untuk lebih mengakrabi dunia digital dalam memasarkan training-trainingnya.
Nah, terinspirasi dari gathering itu, didorong oleh kerinduan untuk menimba ilmu baru akhirnya kesampaian juga para ELT dari Lampung bertemu dengan master trainer dari MWS International, Anthony Dio Martin.
“Menulis Buku itu Gampang” menjadi tajuk ELT gathering Lampung tanggal 15 Agustus 2017 yang bertempat di salah satu ruang training PT. Great Giant Pineaplle Lampung kali ini. Waktu 3 jam terasa kurang untuk membahas topik yang sedang ngetrend saat ini.
“Kapan saat yang tepat untuk menulis dan menjadikannya sebuah buku? Jawabnya adalah sekarang ini, bukan nanti. Tidak usah pula menunggu kesempurnaan itu datang, itu tak akan terjadi. Prinsip “kesempurnaan” itulah yang menjadi halangan setiap orang yang ingin menulis sebuah buku dan mempublikasikannya. Karena itu mulai duduk sekarang dan ambil pena dan kertasmu adalah formula yang ampuh untuk mulai menulis. Begitu salah satu pesan penting dari Anthony Dio Martin untuk para ELT Lampung untuk segera menuangkan pemikirannya dalam sebuah buku.
Para peserta ELT (Haryanto Po, Daisy Metria, Julia Widyamitta, A. Riansyah, Ellisya L, Ali Machmud, Aris Faisal P, Adzani Wardhana, I Nengah Aryata, Agus Setiabudi, Dimasti Dono) tampak begitu antusias mendengarkan sharing Anthony Dio Martin yang sampai saat ini sudah menulis 12 buku dan ratusan artikel di majalah pengembangan human capital berskala nasional ini. Karena malam kian larut, terpaksa gathering ini harus disudahi dengan satu semangat baru untuk segera membukukan semua pemikiran yang sudah menumpuk di benak kita. Selamat menulis buku kehidupan kita
masing-masing. Salam MWS!